Judul buku : Anatomi Reptil
Penulis : A. Mahardono
S. Pratignyo, Ir
S. Iskandar, Drs
Penerbit : PT Intermasa
Cetakan : 1, 1980
Jumlah Halaman : 36 (vii+29)
Anatomi Reptil
I. Reptil
Reptil
adalah hewan darat atau hewan terestris yang berdarah dingin atau poikiloterm. Hewan berdarah dingin
berarti hewan yang suhu tubuhnya selalu berubah-ubah sesuai dengan suhu
lingkungan luar.
Kulit reptil kering, tidak mengandung kelenjar lendir dan berlapis sisik dari zat tanduk. Beberapa jenis reptil memiliki zat bau yang berguna untuk mengusir musuh. Ada juga jenis reptil yang memiliki kemampuan untuk mengubah warna kulit tubuhnya. Perubahan warna tersebut disesuaikan dengan warna lingkungan sekitarnya.
Kulit reptil kering, tidak mengandung kelenjar lendir dan berlapis sisik dari zat tanduk. Beberapa jenis reptil memiliki zat bau yang berguna untuk mengusir musuh. Ada juga jenis reptil yang memiliki kemampuan untuk mengubah warna kulit tubuhnya. Perubahan warna tersebut disesuaikan dengan warna lingkungan sekitarnya.
Alat
gerak reptil berupa kaki. Ada juga jenis reptil yang kakinya berubah bentuk
menjadi sirip untuk berenang. Dan ada pula jenis reptil yang jari-jarinya
memiliki alat pengisap sehingga memungkinkan untuk dapat merayap pada tempat
vertikal, misalnya cicak dan tokek.
Reptil
bernapas menggunakan dua buah paru-paru yaitu paru-paru kanan dan kiri.
Sedangkan peredaran darah reptil adalah peredaran darah ganda, artinya dalam
sekali beredar darah dua kali melewati jantung.
II.
Kenampakan Luar Reptil
Pada
tubuh kadal terdiri atas lima bagian, yaitu bagian kepala yang berbentuk
segitiga, leher yang sangat pendek, batang tubuh yang panjang, ekor
berpenampang bulat dan panjang, serta anggota gerak berupa kaki depan dan kaki
belakang yang masing-masing berjumlah sepasang. Masing-masing kaki kadal
terdiri atas bagian lengan atas, lengan bawah dan telapak tangan.
III.
Bagian Kepala dan Leher Reptil
Pada
bagian kepala kadal, lubang hidung telah tembus ke ruang mulut sehingga lubang
hidung berfungsi sebagai lubang pernapasan.
Bagian ruang dalam telinga berhubungan dengan rongga mulut melalui saluran Estakius yang menyebabkan ruang
dalam telinga mempunyai tekanan udara yang sama dengan tekanan udara luar. Pada
ruang mulut jenis reptil, umumnya terdapat gigi di rahang atas dan bawah serta
pada langit-langit. Tetapi pada kadal,
hanya terdapat gigi rahang dan tidak
memiliki gigi langit-langit. Pada rahang bawah reptil terdapat lidah yang
bercabang dua. Sedangkan pada bagian belakang leher, rongga mulut diteruskan
oleh farings.
IV.
Sisik Reptil
Sisik
berfungsi sebagai pelindung tubuh terhadap kekeringan. Kelas Reptil terdiri
atas empat ordo, dua diantaranya disebut
golongan squamata atau golongan bersisik, yaitu ordo ular dan ordo kadal. Sisik
pada kadal dan ular berasal dari lapisan tanduk yang tertutup epidermis (kulit
luar). Sedangkan sisik pada ikan berasal dari kulit luar (epidermis) yang
disisipi oleh zat tulang. Bentuk sisik kadal adalah segi enam (heksagonal).
Warnanya agak hitam karena mengandung kromatofora
hitam (melanofora). Kromatofora ini terletak di bagian tubuh
yang datar. Pada waktu-waktu tertentu, sisik atau kulit ular dan kadal dapat
mengelupas. Pada ular, seluruh kulitnya yang mengelupas ditinggalkan begitu
saja. Sedangkan pada kadal, kulit tersebut ditanggalkan secara berangsur.
Proses pengelupasan lapisan kulit ini disebut ekskuvikasi.
V.
Tulang Dada dan Gelang Bahu Reptil
Bagian
dada reptil dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Tulang dada berbentuk
belah ketupat dan menyambung dengan tulang-tulang rusuk. Tulang rusuk terdiri
atas empat pasang dan melekat pada tulang dada di bagian bawah. Di bagian atas,
tulang dada berhubungan dengan gelang bahu di bagian korakoid. Gelang bahu bagian bawah tersusun atas tulang-tulang korakoid, yaitu tulang epikorakoid yang terletak di atas,
tulang korakoid yang terletak di
bawah, dan tulang prokorakoid yang
terletak di samping. Di bagian belakang terdapat tulang belikat yang mempunyai
pelebaran dari tulang rawan yang disebut supraskapula.
VI.
Organ-organ Dalam Reptil
Pada
reptil terdapat dua saluran dari arah mulut, yaitu kerongkongan dan batang
tenggorok. Kerongkongan membujur bersama batang tenggorok yang dilindungi oleh
cincin-cincin tulang rawan. Di daerah leher, kedua saluran tersebut tertutup
oleh jantung yang berwarna coklat dan berbentuk kerucut terbalik. Paru-paru
reptil berukuran panjang. Hampir seluruh rongga perut tertutup oleh hati yang
berwarna coklat dan menutupi lambung serta pangkal usus. Ujung lambung tampak
sebagian, berwarna putih kehijauan. Kelenjar pankreas tertutup oleh
belitan-belitan usus. Usus halus dan usus besar pada kadal tidak terlalu
panjang karena kadal merupakan hewan pemakan daging. Di dekat poros usus,
tampak sepasang ginjal yang berwarna kecoklatan. Sedangkan di dekat usus halus,
mungkin juga tampak dua bulatan kecil berwarna kuning yang disebut kelenjar
kelamin jantan.
VII.
Saluran Pencernaan Reptil
Kadal
adalah jenis hewan pemakan daging atau karnivora. Dari mulut, makanan masuk ke
rongga tekak atau farings kemudian diteruskan ke dalam lambung. Dalam lambung
makanan dicerna. Di dekat lambung terdapat hati yang panjang dan berwarna
coklat. Kemudian juga terdapat pankreas yang sangat lunak dan berwarna abu-abu.
Pankreas ini mengeluarkan getah pencernaan melalui saluran yang bersatu dengan
saluran dari kandung empedu. Saluran ini bermuara di usus 12 jari. Usus halus
dan usus besarnya pendek, sesuai untuk hewan karnivora. Akhir dari saluran
pencernaan kadal adalah kloaka.
VIII.
Jantung Reptil
Jantung
kadal terletak di dalam rongga dada, dekat dengan lambung. Warnanya merah tua,
berbentuk kerucut terbalik, dan dilapisi oleh selaput jantung. Jantung terbagi
atas empat ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik
kiri.
IX.
Alat Pernapasan Reptil
Alat
pernapasan atau alat respirasi pada kadal adalah paru-paru. Tugas paru-paru
adalah memasukkan oksigen dari luar tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida
serta air dari dalam tubuh. Paru-paru tersusun atas banyak sekali
gelembung-gelembung paru-paru yang mengandung banyak pembuluh kapiler darah. Di
dalam pembuluh kapiler inilah berlangsung pertukaran gas. Darah mengeluarkan
kandungan karbon dioksida dan uap air serta menyerap oksigen. Karbon dioksida
dan uap air ini dikeluarkan dari paru-paru melalui tenggorokan dan keluar dari
tubuh melalui lubang hidung.
X.
Kelenjar Kelamin dan Kelenjar Eksresi
Sistem urogenitalis
terdiri atas dua sistem yaitu sistem
uropoetika dan sistem genitalis.
1.
Sistem
uropoetika adalah sistem pengeluaran zat ekskrit dari darah
melalui ginjal, saluran ginjal dan kandung kencing. Zat ekskrit yang
dikeluarkan disebut urine atau air kencing.
2.
Sistem
genitalis yang mengeluarkan sel-sel kelamin. Alat
pengeluarannya terdiri atas dua macam. Pada hewan betina alat pengeluarannya
disebut ovarium, dengan saluran telur
atau oviduk. Sedangkan pada hewan
jantan alat pengeluarannya disebut testes,
dengan saluran vas deferens. Saluran
kelamin jantan ini bersatu dengan saluran ginjal.
XI.
Otak dan Susunan Saraf Reptil
Otak
terdapat di dalam tengkorak dan tertutup oleh selaput tipis otak. Benang saraf
otak ada dua belas pasang. Saraf pencium disebut saraf ke-1, saraf penglihatan
disebut saraf ke-2, saraf pendengaran dan keseimbangan disebut saraf ke-8, dan
saraf pengecap disebut saraf ke-12. Saraf ke-5 menuju ke rongga hidung, saraf
ke-3,4, dan 6 menuju ke otot-otot mata, saraf ke-7 menuju ke lidah dan wajah,
saraf ke-9 menuju ke lidah, dan saraf ke-11 menuju ke otot-otot belakang leher.
Saraf yang paling banyak tugasnya adalah saraf ke-10, yaitu menuju ke seluruh
alat-alat dalam. Saraf ini sering disebut saraf pengembara.
XII.
Kerangka Reptil
Kerangka
pada kadal dibagi atas tiga bagian, yaitu bagian kepala atau tengkorak, bagian
badan yang meliputi tulang belakang sampai tulang ekor dan tulang dada, serta
bagian anggota gerak.
XIII.
Klasifikasi Reptil
Saat
ini, sudah banyak kelas Reptilia yang punah. Sedangkan yang masih ada antara
lain sebagai berikut.
1.
Subkelas
Anapsida, contohnya kura-kura (Ordo Testudinata).
2.
Subkelas
Lepidosaura, contohnya hewan-hewan dari Ordo Squamata yaitu cicak (Subordo Lacertilia) dan ular (Subordo Serpentes).
3.
Subkelas
Arkosauria, contohnya buaya (Ordo Crocodilia).
Ø Kelebihan
buku : Buku berjudul “Anatomi Reptil” ini disertai
gambar bagian-bagian tubuh reptil, khususnya kadal sehingga lebih menarik untuk
dibaca. Selain itu, buku ini juga disertai cara-cara membedah tubuh kadal
dengan baik dan benar.
Ø Kekurangan
buku : Materi yang dibahas dalam buku ini terlalu singkat dan kurang lengkap
dalam penjelasan mengenai istilah-istilah asing sehingga pembaca yang masih
pemula mengalami kesulitan dalam memahami materi.